Sabtu, 15 Januari 2011

Long time ago, in the Kingdom behind a big mountain, there was a couple of husband and wife. They had married a month ago. The husband was a leader of souldier on their Kingdom. The King did believe him to do challenging works. The Husband had a beautifull wife, she was so diligent, kind, and sure she loved her husband so much. And The Husband loved his wife too. They loved each other.

But, The King felt in love with her, because of her beauty. She was afraid, while The King was showing his feeling. But, The Husband never knew about it. And The King wanted to take her as his wife. Then The King searched the way how to spared The Husband and The Wife. And he got a good idea.

One day, The King called The Husband to came on his Palace. The King gave a work. The King wanted The Husband to go hunting on the forest and look for a Gold Deer. First, The Husband was confusedwith that work, but he must to do that. And in the morning, The Husband went to the forest with some another souldier. The Wife felt so sad because she was lonely. When The Husband was not in his house, The King came to their house. And there, there was only The Wife. The King said that he wanted the woman to be his second wife. But The Woman refused, refused, and always refused. And it made The King angry with her.

A month later, The Husband came home, he got a Gold Deer. It made The King was confused, he tought that Gold Deer never existed. But The King didn’t said anything, he just said thankyou, thankyou, and thankyou. Before The Husband went home, The King told to The Husband. The King said that his wife found another man in his house. And hearing that, The Husband was very angry. He didn’t believe that his wife lied him, now he was very angry to his wife. Hearing that, The King was so satisfied and felt happy.

The Husband visited his wife. He came with angry face, then he snapped with grimmy. The Woman was so confused, what the matter of her husband ?

“ Why you so devil to me ? You lied me ! And I never trust you again, because you had betrayed my love, you brought another man in my home ! “

“ What are you say ? I don’t understand, really not understand,” replied The Wife.

“ Don’t try to lie me again with your plan face ! You must got a punishment because of your mistake, and I never listen to your explaination ! ” snanpped The Husband.

The Wife was so sad, she cried up and was confused. Unfortunately, The Husband never believed her again. She had showing her true. She will do suwear. On that suweared, she had fell down into fire. If Fire God make big blazed fire, so The Wife had lied, but if nothing big blaze fire, so The Wife was true.

With surely,The Woman threw her self into the fire. But, the fire were not flamed up and after The Wife became dust, rain fell down. The rain was as like to stop the fire. That incident, made The Husband become awake that he had on a big crime. He regretted his mistake, now he had lost his lovely wife. Then The Husband spearded The Wife’s dust around their house that was from The Wife.

Then, there grew up many Red Rose around their house. The flowers was so beauty and smells good. It made The Husband convinced that The Wife’s love was still eternal.

That’s why, Red Rose flower as the symbol of true love.


The story by: eva lelana

Mawar Berduri

Berayun-ayun ditiup angin
Melambai-lambai seraya ingin
Mata liar memancar tajam
Menatap dalam tanpa makna
Tertunduk ku melihatmu
Seraya kasih Tuhan ada di matamu
Aku tak mampu
Bukan......
Kau bukan lambang kasih Tuhan
Kau hanya mawar berduri
Tak mengerti dan selalu menyakiti
Diam-diam menghanyutkan
Pelan-pelan namun mematikan
Terbuaiku dalam bayangmu
Bayang-bayang yang telah meninggalkan tuan
Palsu dan semu
Kini ku sadar
Bukanlah engkau yang ku kejar
Aku tak ditakdirkan sejalan denganmu
Hatiku mati dan tak kan kembali
Merana, melalang buana entah kemana
Bagaikan kumbang yang dirundung bimbang




by: eva lelana

Sabtu, 30 Januari 2010

Sendra Tari Ramayana

SINOPSIS RAMAYANA


Pengantar

Prabu Janaka, Raja Kerajaan Mantili memiliki seorang puteri yang sangat cantik bernama Dewi Shinta. Untuk menentukan siapa calon pendamping yang tepat baginya, diadakanlah sebuah sayembara. Rama Wijaya, Pangeran dari Kerajaan Ayodya akhirnya memenangi sayembara tersebut.

Prabu Rahwana, pemimpin Kerajaan Alengkadiraja sangat menginginkan untuk menikahi Dewi Shinta. Namun, setelah mengetahui siapa Dewi Shinta, ia berubah pikiran. Ia menganggap bahwa Dewi Shinta merupakan jelmaan Dewi Widowati yang telah lama ia cari-cari.

Hutan Dandaka

Rama Wijaya beserta Shinta, istrinya, dan ditemani oleh adik lelakinya, Leksmana, sedang berpetualang dan sampailah ke Hutan Dandaka. Di sini mereka bertemu dengan Rahwana yang begitu memuja Dewi Shinta dan sangat ingin memilikinya. Untuk mewujudkan gagasannya, Rahwana mengubah salah satu pengikutnya bernama Marica menjadi seekor kijang yang disebut Kijang Kencana dengan tujuan memikat Shinta.

Karena tertarik dengan kecantikan kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk menangkapnya. Rama menyanggupi dan meninggalkan Shinta yang ditemani Leksmana dan mulailah dia memburu kijang tersebut.

Setelah menunggu lama, Shinta menjadi cemas karena Rama belum datang juta. Ia meminta Leksamana untuk mencari Rama. Sebelum meninggalkan Shinta, Leksmana membuat lingkaran sakti di atas tanah di sekeliling Shinta untuk menjaganya dari segala kemungkinan bahaya.

Begitu mengetahui bahwa Shinta ditinggal sendirian, Rahwana mencoba untuk menculiknya namun gagal karena lingkaran pagar pelindung yang menjaganya. Kemudian ia mengubah diri menjadi seorang Brahmana. Shinta jatuh kasihan terhadap Brahmana yang tua tersebut dan hal tersebut membuatnya keluar dari lingkaran pelindung. Akibatnya, Rahwana - yang menjelma menjadi Brahmana tua tersebut - berhasil merebut dan membawanya terbang ke Kerajaan Alengka.

Memburu Kijang

Rama berhasil memanah kijang yang dikejarnya, namun tiba-tiba kijang tersebut berubah menjadi raksasa. Terjadilah perkelahian antara Rama dengan raksasa tersebut. Raksasa tersebut akhirnya dapat dibunuh Rama menggunakan panahnya. Kemudian tibalah Leksama dan meminta Rama untuk segera kembali ke tempat di mana Shinta berada.

Penculikan Shinta

Dalam perjalanan ke Alengka, Rahwana bertemu dengan burung garuda bernama Jatayu. Mereka kemudian terlibat pertengkaran karena Jatayu mengetahui bahwa Rahwana menculik Dewi Shinta - yang adalah anak Prabu Janaka, teman dekatnya. Sayangnya, Jatayu berhasil dikalahkan oleh Rahwana saat mencoba membebaskan Shinta dari cengkeraman Rahwana.

Mengetahui bahwa Shinta tidak lagi berada di tempat semula, Rama dan Leksmana memutuskan untuk mencarinya. Dalam perjalanan pencarian tersebut, mereka bertemu dengan Jatayu yang terluka parah. Saat bertemu pertama kali tersebut, Rama mengira bahwa Jatayulah yang menculik Shinta sehingga ia berniat membunuhnya namun Leksmana mencegahnya. Jatayu menjelaskan apa yang terjadi sebelum akhirnya ia meninggal.

Tidak lama kemudian, seekor kera putih bernama Hanoman tiba. Ia diutus oleh pamannya, Sugriwa, untuk mencari dua pendekar yang mampu membunuh Subali. Subali adalah serang yang suci dan telah mengambil Dewi Tara, wanita kesayangan Sugriwa. Setelah dipaksa, akhirnya Rama memutuskan untuk membantu Sugriwa.

Gua Kiskendo

Pada saat Subali, Dewi Tara dan anak lelakinya sedang berbincang-bincang, tiba-tiba datanglah Sugriwa dan langsung menyerang Subali. Sugriwa yang dibantu oleh Rama akhirnya mampu mengalahkan Subali. Sugriwa berhasil merebut kembali Dewi Tara. Untuk membalas kebaikan Rama, Sugriwa akan membantu Rama mencari Dewi Shinta. Untuk tujuan ini, Sugriwa mengutus Hanoman untuk mencaritahu mengenai Kerajaan Alengka.

Kemenakan Rahwana, Trijata, sedang menghibur Shinta di taman. Rahwana datang untuk meminta kesediaan Shinta menjadi istrinya. Shinta menolak permintaan tersebut. Hal ini membuat Rahwana kalap dan mencoba membunuhnya namun Trijata menghalanginya dan memintanya untuk bersabar. Trijata berjanji untuk merawat Shinta.

Saat Shinta merasa sedih, ia tiba-tiba mendengar nyanyian indah yang disuarakan oleh Hanoman, si kera putih. Hanoman memberi tahu Shinta bahwa ia adalah utusan Rama yang dikirim untuk membebaskannya. Setelah menjelaskan tujuannya, Hanoman mulai mencari tahu kekuatan seluruh pasukan Alengka. Ia kemudian merusak taman tersebut.

Indrajit, anak lelaki Rahwana, berhasil menangkap Hanoman namun Kumbokarno mencegahnya untuk membunuhnya dan Hanoman dijatuhi hukuman mati dengan cara dibakar. Namun saat dibakar, Hanoman berhasil lari dan justru membakar kerajaan dengan tubuhnya yang penuh kobaran api.

Segera setelah membakar kerajaan, Hanoman datang kepada Rama dan menjelaskan apa yang telah terjadi. Rama kemudian pergi ke Alengka disertai dengan pasukan kera. Ia menyerang kerajaan dan membuat pasukan Alengka kocar-kacir setelah Indrajit - sebagai kepala pasukan kerajaan - berhasil dibunuh.

Rahwana kemudian menunjuk Kumbokarno - raksasa yang bijaksana - untuk memimpin pasukan dan menyerang kerajaan Alengka. Namun kemudian Kumbokarno berhasil dibunuh oleh Rama dengan panah pusakanya. Rahwana mengambil alih komando dan mulai menyerang Rama dengan bala tentara seadanya. Rama akhirnya juga berhasil membunuh Rahwana. Dibawa oleh Hanoman, mayat Rahwana diletakkan di bawah gunung Sumawana.

Rama Bertemu Shinta

Setelah kematian Rahwana, Hamonan menjemput Shinta untuk dipertemukan dengan Rama. Namun Rama menolak Shinta karena ia berpikir bahwa Shinta sudah tidak suci lagi. Shinta kecewa dan untuk membuktikan kesetiaannya kepada suaminya, ia menceburkan diri ke dalam kobaran api dan membakar diri. Karena kesuciannya dan atas bantuan Dewa Api, ia tidak terbakar dan selamat. Hal tersebut membuat Rama bahagia dan akhirnya menerimanya kembali menjadi istrinya.

Rabu, 27 Mei 2009

Rabu, 13 Mei 2009

SpelantAsnap

Karyaq apikkk tueeeeeenannnn!!!!!!!!!!!!